ARTIKEL

Belajar Dari Piramida kecelakaan


Piramida kecelakaan adalah segitiga yang menggambarkan tingkatan jumlah kecelakaan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan yang lebih parah. Dalam teori yang dikemukakan oleh Frank E Bird Jr ini bahwasanya satu kecelakaan serius/fatal akan diawali oleh beberapa kecelakaan sebelumnya.

Suatu perusahaan dengan tingkat kejadian hampir celaka (nearmiss) tinggi, akan sangat berpotensi mengalami kecelakaan yang berakibat pada kerusakan alat (property damage). Saat tingkat kerusakan alat akibat kecelakaan menunjukkan angka yang tinggi, maka potensi karyawan/pekerja cidera sangat bisa terjadi. Dan begitu juga dengan kejadian yang berakibat cidera ringan pada karyawan/pekerja, jika statistic menunjukkan karyawan/pekerja banyak yang mengalami cidera ringan, maka kecelakaan yang berakibat fatal/mati sangat mungkin bisa terjadi.

Teori piramida kecelakaan sangat membantu kita dalam mendalami kecelakaan-kecelakaan yang ada di area kerja kita. Puncak dari piramida kecelakaan adalah kejadian yang berakibat Fatal/cidera serius, yang sebelumnya didahului oleh 10 cidera ringan, 30 kerusakan alat, dan 600 hamper celaka (nearmiss).

Dengan begitu, untuk meniadakan kecelakaan yang berakibat fatal/cidera serius, hal yang bisa kita lakukan adalah dengan menekan atau belajar dari nearmiss.

Kita bisa belajar banyak dari kejadian nearmiss yaitu dengan melakukan pemeriksaan kejadian (investigasi). Dengan melakukan investigasi terhadap kejadian nearmiss kita bisa mengetahui penyebabnya tanpa harus mengalami kerugian. Berbeda dengan investigasi pada kecelakaan yang berakibat kerusakan alat (property damage), kita melakukan investigasi pada kejadian yang sudah mengakibatkan kerugian.

Sebagian orang menyebut investigasi nearmiss adalah 'Gladi resik/gladi bersih', kita bisa mendapatkan root cause (akar masalah) tanpa harus mengalami kerugian.

Jadi, mana yang anda pilih ? membiarkan nearmiss tanpa diinvestigasi atau lebih suka menginvestigasi property damage..?

Selain itu juga, teori piramida kecelakaan ini bisa menjadi dasar pertimbangan apabila suatu perusahaan memiliki catatan kecelakaan baik, namun tiba-tiba terjadi kecelakaan berakibat fatal/mati. maka perlu dicurigai, banyak kecelakaan yang tidak dilaporkan.

Mohon saran dan masukan nya untuk kelangsungan website ini

Investigasi (Penyebab) Kecelakaan Kerja | Efek Domino Kecelakaan Kerja

Menurut teori domino effect kecelakaan kerja H.W Heinrich, kecelakaan terjadi melalui hubungan mata-rantai sebab-akibat dari beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang saling berhubungan sehingga menimbulkan kecelakaan kerja (cedera ataupun penyakit akibat kerja / PAK) serta beberapa kerugian lainnya.

Terdapat beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja, antara lain : penyebab langsung kecelakaan kerja, penyebab tidak langsung kecelakaan kerja dan penyebab dasar kecelakaan kerja.

Termasuk dalam faktor penyebab langsung kecelakaan kerja ialah kondisi tidak aman/berbahaya (unsafe condition) dan tindakan tidak aman/berbahaya (unsafe action). Kondisi tidak aman, beberapa contohnya antara lain : tidak dipasang (terpasangnya) pengaman (safeguard) pada bagian mesin yang berputar, tajam ataupun panas, terdapat instalasi kabel listrik yang kurang standar (isolasi terkelupas, tidak rapi), alat kerja/mesin/kendaraan yang kurang layak pakai, tidak terdapat label pada kemasan bahan (material) berbahaya, dsj. Termasuk dalam tindakan tidak aman antara lain : kecerobohan, meninggalkan prosedur kerja, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), bekerja tanpa perintah, mengabaikan instruksi kerja, tidak mematuhi rambu-rambu di tempat kerja, tidak melaporkan adanya kerusakan alat/mesin ataupun APD, tidak mengurus izin kerja berbahaya sebelum memulai pekerjaan dengan resiko/bahaya tinggi.

Termasuk dalam faktor penyebab tidak langsung kecelakaan kerja ialah faktor pekerjaan dan faktor pribadi. Termasuk dalam faktor pekerjaan antara lain : pekerjaan tidak sesuai dengan tenaga kerja, pekerjaan tidak sesuai sesuai dengan kondisi sebenarnya, pekerjaan beresiko tinggi namun belum ada upaya pengendalian di dalamnya, beban kerja yang tidak sesuai, dsj. Termasuk dalam faktor pribadi antara lain : mental/kepribadian tenaga kerja tidak sesuai dengan pekerjaan, konflik, stress, keahlian yang tidak sesuai, dsj.

Termasuk dalam faktor penyebab dasar kecelakaan kerja ialah lemahnya manajemen dan pengendaliannya, kurangnya sarana dan prasarana, kurangnya sumber daya, kurangnya komitmen, dsb.

Menurut teori efek domino H.W Heinrich juga bahwa kontribusi terbesar penyebab kasus kecelakaan kerja adalah berasal dari faktor kelalaian manusia yaitu sebesar 88%. Sedangkan 10% lainnya adalah dari faktor ketidaklayakan properti/aset/barang dan 2% faktor lain-lain. Gambar di bawah ialah ilustrasi dari teori domino effect kecelakaan kerja H.W. Heinrich. Efek Domino Kecelakaan Kerja 
mohon saran dan masukan nya terima kasih atas waktunya
Like Yuk...
Follow Twitter...
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : www.klikakuaja.com | Your Link | Your Link
Copyright © 2015. Keselamatan Kerja Safety - All Rights Reserved
Themes by Mas Template
Powered by Blogger